Kamis, 18 Februari 2010

Jangan Nodai Dunia Pendidikan

Surat Pembaca
11 Februari 2010 - RIAU POS

DUNIA pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu bangsa. Oleh sebab itulah, guru sebagai aktor penting di dalamnya haruslah mempunyai kompetensi dan moralitas yang baik.

Namun kini dunia pendidikan itu telah ternodai dengan adanya indikasi kecurangan dalam kenaikan pangkat guru.

Untuk di Riau saja, Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah Riau telah menemukan adanya indikasi pemalsuan penetapan angka kredit (PAK) dan karya ilmiah oleh 1.820 guru. Kecurangan ini mungkin saja tidak sepenuhnya dilakukan oleh guru yang bermasalah tersebut, tetapi sepertinya ada mafia pendidikan yang bermain di dalamnya yang berbuat curang dalam proses kenaikan pangkat para guru. Tapi anehnya, mengapa ada guru yang mau?

Adanya peningkatan kesejahteraan guru yang telah dilakukan pemerintah, haruslah diimbangi dengan peningkatan kualitas dari tenaga pendidik tersebut. Bukan malah berambisi untuk terus mengeruk kekayaan. Sepertinya, guru di zaman sekarang harus kembali mengenang perjuangan guru di zaman dulu.

Di mana dorongan pertama mereka mengajar bukan untuk mendapatkan uang, tapi pengabdian terhadap negara untuk dapat melahirkan generasi yang cerdas dan bermoral yang siap memimpin negara ini. Walau bagaimanapun, seorang guru seharusnya memberikan tauladan yang baik bagi anak didiknya. Kalau gurunya sudah tidak berlaku jujur, tentu sikap buruk tersebut akan terwariskan kepada anak didiknya.

Terkait masalah pemalsuan PAK ini, BKD Riau dan Disdik kabupaten/kota harus melakukan verifikasi secara teliti dan memberikan kesempatan kepada guru yang bermasalah tersebut untuk menjelaskan dan membuktikan duduk permasalahannya. Kalau memang ada yang terbukti bersalah setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, pemberian sanksi turun golongan dirasa pantas bagi mereka.

Selain itu, kalau Polisi dapat mengungkap mafia atau makelar dalam pemalsuan PAK ini. Mereka harus diberi hukuman yang berat, karena sudah menodai dunia pendidikan yang seharusnya bersih dari praktik kongkalikong dan KKN.


Setia Putra, Dewan Pembina Forum Mahasiswa Islam (FORMASI) Inhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar